TIPS BETERNAK MURAI BATU MEDAN ALA "JANGKAR BIRD
FARM ( JBF ) - TEGAL"
Untuk memenuhi permintaan dari rekan-rekan penangkar , Jangkar BF akan
sedikit memberi ulasan mengenai tips beternak Murai Batu Medan.
1. Proses Penjodohan.
Sebelum melakukan proses penjodohan, sebaiknya kita harus
jeli dalam memilih indukan, baik jantan ma-
upun betina. Untuk indukan Jantan sebaiknya pilihlah
jantan yang sudah memiliki usia 2 tahun ke atas, se -
dangkan untuk betina berusia 1tahun keatas.Banyaknya
kegagalan sebagian penangkar adalah karena
faktor usia indukan terutama indukan jantan yang belum
layak untuk reproduksi. Sehingga kalaupun sam -
pai berjodoh dan bertelor maka telur itu akan infertil
alias kosong.Setelah memilih indukan yang sudah me
nuhi kriteria dan layak produksi, baru dilakukan proses
penjodohan. Penjodohan dilakukan dengan cara
memasukan Jantan ke kandang ternak yang sudah dipersiapkan,
sedangkan untuk betina dimasukan da -
lam sangkar kecil. Hal ini untuk menghindari betina di bantai
oleh si jantan. Proses ini memakan waktu ku
rang lebih 3 s/d 7 hari tergantung karakter si jantan.
apabila dirasa sudah cukup aman,maka barulah betina
dilepas dalam kendang ternak, sambil tetap di pantau dan
dicermati gerak -gerik sijantan. Kalau si betina
tidak dibantai, berarti sudah berhasil untuk proses
penjodohan. Namun apabila betina masih tetap di
Bantai cobalah untuk ditukar posisi. Sijantan di masukkan
dalam sangkar kecil, dan betina dilepas dlm
kandang ternak.Hal ini bertujuan agar betina lebih
menguasai kondisi kandang ternak apabila sijantan
tetap membantai.
2. Proses Produksi
Setelah indukan berjodoh, cobalah perbanyak porsi
Jangkrik, Cacing , & Kroto agar meningkatkan birahi
keduanya. Kalau sudah terpantau sijantan mengawini betina,
segera beri daun cemara kering atau bahan
lainnya yang bisa digunakan untuk membuat sarang.
3. Proses bertelur dan pengeraman
Setelah proses pembuatan sarang selesai, biasanya betina
akan bertelur dalam waktu 3 s/d 5 hari.Dengan
masa pengeraman selama 14 hari. Agar selama masa pengeraman maksimal, maka kondisi kandang dan
sarang harus benar-benar nyaman bagi burung, termasuk suhu dalam kandang sendiri. ini juga menjadi sa
lah satu faktor penyebab kegagalan produksi.Setelah bertelur tidak jarang betina yg tidak mau mengerami
telurnya, dikarenakan suhu dalam kandang terlalu panas.Untuk itu sebaiknya sirkulasi udara dlm kandang
harus bagus.
4. Proses penetasan
Setelah masa waktu 14 hari, kalau telur tersebut benar-benar menetas biasanya akan ditandai dengan di
temukanya cangkang telur di area sekitar sarang. Biasanya sisa cangkang telur yg menetas akan dibuang
oleh indukan.Disamping itu indukan jantan & Betina rajin keluar masuk sarang membawa pakan untuk me
loloh anaknya. Selang waktu 4 s/d 5 hari sejak menetas, akan ditandai suara anakan (piyikan) yang sudah
jelas terdengar. Pada masa ini sebaiknya Pakan harus dalam kondisi terpenuhi, terutama kroto kalau bisa
disajikan setiap hari.Sebab hal ini akan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan piyikan & bila perlu kroto
yang kita berikan dicampur dengan vitamin atau kalsium, yang berguna utk pembentukan tulang yg bagus
sehingga tidak terjadi kelumpuhan.
5. Proses pemanenan
Untuk masa pemanenan piyikan masing-masing penangakar berbeda-beda. Ada yang memanen di usia
3 hari, 5 hari, satu minggu ataupun 12 hari. Namun untuk lebih amannya, sebaiknya kita panen di usia 10
s/d 12 hari, karena pada usia tersebut bulu-bulu halus sudah mulai tumbuh sehingga tidak rentan kematian
dan piyikan sudah mulai belajar nangkring. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada waktu sore hari.Setelah
diambil dari sarang, siapkan besek yg sudah kita kasih kain berbahan halus & lembut, agar piyikan merasa
hangat , atau kita juga bisa langsung memasukan ke sangkar kecil yang sudah dialasi kain.
6. Proses perawatan & pemeliharaan
Sejak piyikan kita panen, sampai dengan waktu 1 minggu sebaiknya kita kasih makan (loloh) dengan
jangkrik ditambah kroto. Untuk waktu pemberian makan sehari 4 kali.Pagi pukul 8, & pukul 11, siang
pukul 14.00 & sore hari pukul 17.00, dengan sekali pemberian pakan 6 sampai 7 ekor jangkrik
disesuaikan dengan besar kecilnya jangkrik. Setelah lewat satu Minggu kita kasih pakan dengan porsi yang
sama namun sehari cukup 3 kali ( pagi,siang & sore ). hal ini untuk mempercepat proses piyikan bisa
makan sendiri. Ketika sudah memasuki usia satu bulan, sebaiknya setiap pagi kita jemur dengan durasi
sekitar 15 menit.
 |
Add caption | | | | | | | | | | | | | | | | | | |