Kamis, 27 November 2014

TROTOL MURAI BATU MEDAN - JANGKAR BIRD FARM TEGAL

TROTOL MURAI BATU MEDAN - JANGKAR BIRD FARM TEGAL

Tanggal 24 & 26 Nov'2014 Jangkar BF Tegal kembali menerima pesanan Trotol untuk Luar kota.Yaitu Kota Cilacap ( Bp.Dias Prihantoro - Dinas BLH Cilacap ) & Bekasi ( Bp.Lulus Dumadi - Swasta )
Semoga bisa mengibarkan Bendera Jangkar BF di kota-kota tersebut. Amin

Bp.Dias Prihantoro - Cilacap

Tujuan Bekasi

Resi Herona Express

Trotol Jangkar BF - Tegal

Jumat, 14 November 2014

PESANAN TROTOL MURAI BATU MEDAN "JANGKAR BF - TEGAL"

PESANAN TROTOL MURAI BATU MEDAN "JANGKAR BF - TEGAL"

Untuk memenuhi semakin banyaknya permintaan Trotolan Medan terutama untuk yang berada diluar kota, Jangkar BF selama ini menggunakan Jasa pengiriman Ekspedisi melalui jalur kereta. Hal ini dirasakan lebih aman, terutama utuk keselamatan burung dibanding melalui jalur transportasai kendaraan umum, yang bisa berakibat fatal bahkan kematian karena kondisi jalan yang kurang bagus.


Sabtu, 08 November 2014

RAJA BANTAI - JANGKAR BIRD FARM ( JBF - TEGAL)

RAJA BANTAI - JANGKAR BIRD FARM ( JBF - TEGAL)


TIPS BETERNAK MURAI BATU MEDAN ALA "JANGKAR BIRD FARM ( JBF ) - TEGAL"




TIPS BETERNAK MURAI BATU MEDAN ALA "JANGKAR BIRD FARM ( JBF ) - TEGAL"




Untuk memenuhi permintaan dari rekan-rekan penangkar , Jangkar BF akan sedikit memberi ulasan mengenai tips beternak Murai Batu Medan.
1. Proses Penjodohan.
    Sebelum melakukan proses penjodohan, sebaiknya kita harus jeli dalam memilih indukan, baik jantan ma-
    upun betina. Untuk indukan Jantan sebaiknya pilihlah jantan yang sudah memiliki usia 2 tahun ke atas, se -
    dangkan untuk betina berusia 1tahun keatas.Banyaknya kegagalan sebagian penangkar adalah karena
    faktor usia indukan terutama indukan jantan yang belum layak untuk reproduksi. Sehingga kalaupun sam -
    pai berjodoh dan bertelor maka telur itu akan infertil alias kosong.Setelah memilih indukan yang sudah me
    nuhi kriteria dan layak produksi, baru dilakukan proses penjodohan. Penjodohan dilakukan dengan cara  
    memasukan Jantan ke kandang ternak yang sudah dipersiapkan, sedangkan untuk betina dimasukan da  -
    lam sangkar kecil. Hal ini untuk menghindari betina di bantai oleh si jantan.  Proses ini memakan waktu ku
    rang lebih 3 s/d 7 hari tergantung karakter si jantan. apabila dirasa sudah cukup aman,maka barulah betina
    dilepas dalam kendang ternak, sambil tetap di pantau dan dicermati gerak -gerik sijantan. Kalau si betina 
    tidak dibantai, berarti sudah berhasil untuk proses penjodohan. Namun apabila betina masih tetap di 
    Bantai cobalah untuk ditukar posisi. Sijantan di masukkan dalam sangkar kecil, dan betina dilepas dlm
    kandang ternak.Hal ini bertujuan agar betina lebih menguasai kondisi kandang ternak apabila sijantan 
    tetap membantai.




 



















2. Proses Produksi
    Setelah indukan berjodoh, cobalah perbanyak porsi Jangkrik, Cacing , & Kroto agar meningkatkan birahi
    keduanya. Kalau sudah terpantau sijantan mengawini betina, segera beri daun cemara kering atau bahan 
    lainnya  yang bisa digunakan untuk membuat sarang.

3. Proses bertelur dan pengeraman 
    Setelah proses pembuatan sarang selesai, biasanya betina akan bertelur dalam waktu 3 s/d 5 hari.Dengan
    masa pengeraman selama 14 hari. Agar selama masa pengeraman maksimal, maka kondisi kandang dan
    sarang harus benar-benar nyaman bagi burung, termasuk suhu dalam kandang sendiri. ini juga menjadi sa
    lah satu faktor penyebab kegagalan produksi.Setelah bertelur tidak jarang betina yg tidak mau mengerami
    telurnya, dikarenakan suhu dalam kandang terlalu panas.Untuk itu sebaiknya sirkulasi udara dlm kandang
    harus bagus.
4. Proses penetasan
    Setelah masa waktu 14 hari, kalau telur tersebut benar-benar menetas biasanya akan ditandai dengan di
    temukanya cangkang telur di area sekitar sarang. Biasanya sisa cangkang telur yg menetas akan dibuang
    oleh indukan.Disamping itu indukan jantan & Betina rajin keluar masuk sarang membawa pakan untuk me
    loloh anaknya. Selang waktu 4 s/d 5 hari sejak menetas, akan ditandai suara anakan (piyikan) yang sudah
    jelas terdengar. Pada masa ini sebaiknya Pakan harus dalam kondisi terpenuhi, terutama kroto kalau bisa
   disajikan setiap hari.Sebab hal ini akan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan piyikan & bila perlu kroto
    yang kita berikan dicampur dengan vitamin atau kalsium, yang berguna utk pembentukan tulang yg bagus
    sehingga tidak terjadi kelumpuhan.
   


5. Proses pemanenan 
    Untuk masa pemanenan piyikan masing-masing penangakar berbeda-beda. Ada yang memanen di usia
    3 hari, 5 hari, satu minggu ataupun 12 hari. Namun untuk lebih amannya, sebaiknya kita panen di usia 10
    s/d 12 hari, karena pada usia tersebut bulu-bulu halus sudah mulai tumbuh sehingga tidak rentan kematian
    dan piyikan sudah mulai belajar nangkring. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada waktu sore hari.Setelah
    diambil dari sarang, siapkan besek yg sudah kita kasih kain berbahan halus & lembut, agar piyikan merasa
    hangat , atau kita juga bisa langsung memasukan ke sangkar kecil yang sudah dialasi kain.
  


   
















6. Proses perawatan & pemeliharaan
    Sejak piyikan kita panen, sampai dengan waktu 1 minggu sebaiknya kita kasih makan (loloh) dengan
    jangkrik ditambah kroto. Untuk waktu pemberian makan sehari 4 kali.Pagi pukul 8, & pukul 11, siang
    pukul 14.00 & sore hari pukul 17.00, dengan sekali pemberian pakan 6 sampai 7 ekor jangkrik
   disesuaikan dengan besar kecilnya jangkrik. Setelah lewat satu Minggu kita kasih pakan dengan porsi yang
   sama namun sehari cukup 3 kali ( pagi,siang & sore ). hal ini untuk mempercepat proses piyikan bisa
   makan sendiri. Ketika sudah memasuki usia satu bulan, sebaiknya setiap pagi kita jemur dengan durasi 
   sekitar 15 menit.

Add caption